Adithia
Pratama/4EB10
Tulisan
Siftskill Etika Profesi
Dalam
hubungan dengan orang lain tentunya kita harus melakukan komunikasi. Dalam
komunikasi dengan orang lain tentunya ada etika agar kata-kata yang kita
ucapkan tidak sia-sia dan tidak pula menyakiti perasaan orang lain.
Berbicara itu memang sangat sepele sekali,tetapi jarang kita dapat
berbicara sesuai etika yang baik.Kadangkala kita berbicara dengan kata-kata
yang kurang enak didengar oleh lawan bicara kita sehingga lawan bicara kita
merasa kurang enak mengobrol dengan kita dan bisa-bisa terjadi pertengkaran
gara-gara masalah sepele. Etika komunikasi itu adalah aturan agar ketika
berkomunikasi dengan orang lain ataupun dengan orang tercinta dapat memberikan
manfaat. Etika itu dibagi lagi menjadi dua yaitu etika dalam makna
kata-kata yang di ucapkan dan etika dalam sikap ketika mengucapkannya . Etika
yang harus diperhatikan ketika berbicara sebagai berikut:
1. Fokus
pada lawan bicara
Dengan
fokus pada lawan bicara tentunya lawan bicara akan mudah mendapatkan maksud
pembicaraan.Jangan sampai anda berpaling dari lawan bicara,karena topik akan
pecah dan tidak jelas.
2. Menggunakan
Suara yang baik
Suara
yang baik tentunya disesuaikan dengan lawan pembicara.Apabila lawan pembicara
adalah orang tua lanjut usia tentunya dengan lirih dan sopan.Sesuaikan lawan
bicara,jangan sampai suara anda menyakitkan hati lawan bicara.
3. Jangan
mengeluarkan perkataan yang tidak pantas
Lupakan
dan jauhkan perkataan kotor dalam bicara anda.Perkataan kotor biasa akan
merusak pembicaraan dengan lawan bicara.Kadang juga nyambung,tetapi efek dari
perkataan kotor itu yang mencerminkan pribadi kita dimata lawan bicara.
4. Awali
dan ahiri pembicaraan dengan senyuman
Senyuman
dapat membuat lawan bicara kita tersapu malu dan baik kepada kita.Lawan bicara
belum mengatakan sesuatu tetapi kita sudah memberikan sebuah hadiah yang enak
dipandang mata yaitu ” senyuman ” .
5. Berjabat
tangan sesudah pembicaraan
Dapat
juga dengan berjabat tangan atau meletakkan tangan di atas dada sendiri sebagai
isyarat anda menghargai orang lain sebagai mana anda menghargai diri sendiri.
Silahkan
dicoba ,hati-hati kalau anda jadi banyak teman , dikarenakan bila kita banyak
teman kita sering berbicara atau mengobrol dengan dia sehingga bila kita
keasikkan mengobrol kadangkala kita bisa kelewatan bicara atau menyinggung lawan
bicara kita. karena "MULUTMU HARIMAUMU" kata pepatah . Jadi
berhati-hatilah anda.
Didalam
AL-Qur’an pun terdapat etika dan makna kata-kata yang diucapkan:
1.
Berkata yang Benar (Qaulan Sadiidan)
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar.” (Q.S Al-Ahzab : 70). Integritas seseorang salah
satunya ditunjukkan dari perkataannya yang benar. Orang yang sering berbohong
tidak akan dipercaya, sehingga kata-katanya menjadi sia-sia. Bicaralah sesui
fakta dan hindari menambah ataupun mengurangi apa yang sebenarnya terjadi.
2.
Berkata yang Baik (Qaulan Ma’rufan)
“Dan
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (Q.S. Al-Furqon: 63). Etika
berbicara yang utama adalah kerendahan hati dan tidak menyombongkan diri.
Berkata baiklah kepada siapapun, dalam kondisi apapun dan dimanapun. Ketika
akan berbicara dengan orang lain, pilihlah dan pikirkan kata-kata yang baik dan
sampaikanlah dengan cara yang terbaik pula.
3.
Berkata Lembut (Qaulan Layyinan)
“Maka
bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (Q.S. Thaha : 44). Ketika kita
berbicara dengan orang lain, gunakanlah intonasi yang lembut, sekalipun
pembicara tersebut dimaksudkan untuk memberikan peringatan atau teguran,
apalagi jika pembicara tersebut dimaksudkan untuk silaturrahim. Penggunaan
intonasi ini sangat penting guna menjaga stabilitas emosi yang berbicara maupun
yang mendengarkannya. Terjaganya stabilitas emosi antara kedua belah pihak,
sehingga pesan akan mudah diterima dengan baik oleh mitra bicara.
4. Berkata
yang Penuh Makna (Qaulan Baliigha)
“Dan
Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS
An-Nisa: 63). Sangatlah bijak bila kita berbicara dengan menggunakan kata
pilihan yang mampu menembus hati dan pikiran mitra bicara. Artinya, dengan
sedikit bicara, pesan yang ingin kita sampaikan dapat diterima dengan baik dan
bermanfaat oleh mitra bicara.
5. Berkata
yang Berkualitas (Qaulan Tsaqilaan)
“Sesungguhnya
Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.” (QS Al-Muzzamil: 5). Beberapa
ulama menafsirkan perkataan yang berat pada ayat tersebut sebagai perkataan
yang berkualitas atau berbobot. Kemampuan seseorang untuk berbicara dengan
berbobot membutuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas. Berbicaralah dengan
tujuan yang jelas dan referensi yang kuat.
6. Berkata
Mulia (Qaulan Karimaan)
“…maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.” (QS Al-Isra: 23). Perkataan yang mulia merupakan bentuk
penghormatan kita kepada mitra bicara. Wujud dari menghormati tersebut terlihat
dari tutur kata yang santun, tenang dan menempatkan mitra bicara pada posisi
yang mulia.
7. Berkata
Sederhana dan Menyenangkan (Qaulan Maysura)
“Dan
jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu
harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah dan
menyenangkan.” (QS Al-Isra: 28). Berbicaralah dengan perkataan yang
sesederhana mungkin, sehingga perkataan kita mudah dimengerti oleh orang lain.
Kemampuan menyederhanakan perkataan menunjukkan kesungguhan niat untuk menjalin
hubungan yang baik dengan mitra bicara. Semakin sederhana suatu perkataan,
semakin lancar pula proses komunikasi yang dilakukan, karena pesan yang ingin
disampaikan dapat diterima dengan cepat dan mudah oleh mitra bicara.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar