Minggu, 21 Desember 2014

Tulisan Etika Ketika Berbicara Dengan Orang Lain

Adithia Pratama/4EB10
Tulisan Siftskill Etika Profesi


Dalam hubungan dengan orang lain tentunya kita harus melakukan komunikasi. Dalam komunikasi dengan orang lain tentunya ada etika agar kata-kata yang kita ucapkan tidak sia-sia dan tidak pula menyakiti perasaan orang lain.  Berbicara itu memang sangat sepele sekali,tetapi jarang kita dapat berbicara sesuai etika yang baik.Kadangkala kita berbicara dengan kata-kata yang kurang enak didengar oleh lawan bicara kita sehingga lawan bicara kita merasa kurang enak mengobrol dengan kita dan bisa-bisa terjadi pertengkaran gara-gara masalah sepele. Etika komunikasi  itu adalah aturan agar ketika berkomunikasi dengan orang lain ataupun dengan orang tercinta dapat memberikan manfaat. Etika itu dibagi lagi menjadi dua yaitu etika dalam makna kata-kata yang di ucapkan dan etika dalam sikap ketika mengucapkannya . Etika yang harus diperhatikan ketika berbicara sebagai berikut:
1.     Fokus pada lawan bicara
Dengan fokus pada lawan bicara tentunya lawan bicara akan mudah mendapatkan maksud pembicaraan.Jangan sampai anda berpaling dari lawan bicara,karena topik akan pecah dan tidak jelas.
2.     Menggunakan Suara yang baik
Suara yang baik tentunya disesuaikan dengan lawan pembicara.Apabila lawan pembicara adalah orang tua lanjut usia tentunya dengan lirih dan sopan.Sesuaikan lawan bicara,jangan sampai suara anda menyakitkan hati lawan bicara.
3.     Jangan mengeluarkan perkataan yang tidak pantas
Lupakan dan jauhkan perkataan kotor dalam bicara anda.Perkataan kotor biasa akan merusak pembicaraan dengan lawan bicara.Kadang juga nyambung,tetapi efek dari perkataan kotor itu yang mencerminkan pribadi kita dimata lawan bicara.
4.     Awali dan ahiri pembicaraan dengan senyuman
Senyuman dapat membuat lawan bicara kita tersapu malu dan baik kepada kita.Lawan bicara belum mengatakan sesuatu tetapi kita sudah memberikan sebuah hadiah yang enak dipandang mata yaitu ” senyuman ” .
5.     Berjabat tangan sesudah pembicaraan
Dapat juga dengan berjabat tangan atau meletakkan tangan di atas dada sendiri sebagai isyarat anda menghargai orang lain sebagai mana anda menghargai diri sendiri.
Silahkan dicoba ,hati-hati kalau anda jadi banyak teman , dikarenakan bila kita banyak teman kita sering berbicara atau mengobrol dengan dia sehingga bila kita keasikkan mengobrol kadangkala kita bisa kelewatan bicara atau menyinggung lawan bicara kita. karena "MULUTMU HARIMAUMU" kata pepatah . Jadi berhati-hatilah anda.
Didalam AL-Qur’an pun terdapat etika dan makna kata-kata yang diucapkan:
1.  Berkata yang Benar (Qaulan Sadiidan)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Q.S Al-Ahzab : 70). Integritas seseorang salah satunya ditunjukkan dari perkataannya yang benar. Orang yang sering berbohong tidak akan dipercaya, sehingga kata-katanya menjadi sia-sia. Bicaralah sesui fakta dan hindari menambah ataupun mengurangi apa yang sebenarnya terjadi.
2. Berkata yang Baik (Qaulan Ma’rufan)
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (Q.S. Al-Furqon: 63). Etika berbicara yang utama adalah kerendahan hati dan tidak menyombongkan diri. Berkata baiklah kepada siapapun, dalam kondisi apapun dan dimanapun. Ketika akan berbicara dengan orang lain, pilihlah dan pikirkan kata-kata yang baik dan sampaikanlah dengan cara yang terbaik pula.
3.  Berkata Lembut (Qaulan Layyinan)
“Maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (Q.S. Thaha : 44). Ketika kita berbicara dengan orang lain, gunakanlah intonasi yang lembut, sekalipun pembicara tersebut dimaksudkan untuk memberikan peringatan atau teguran, apalagi jika pembicara tersebut dimaksudkan untuk silaturrahim. Penggunaan intonasi ini sangat penting guna menjaga stabilitas emosi yang berbicara maupun yang mendengarkannya. Terjaganya stabilitas emosi antara kedua belah pihak, sehingga pesan akan mudah diterima dengan baik oleh mitra bicara.
4.  Berkata yang Penuh Makna (Qaulan Baliigha)
 “Dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS An-Nisa: 63). Sangatlah bijak bila kita berbicara dengan menggunakan kata pilihan yang mampu menembus hati dan pikiran mitra bicara. Artinya, dengan sedikit bicara, pesan yang ingin kita sampaikan dapat diterima dengan baik dan bermanfaat oleh mitra bicara.
5. Berkata yang Berkualitas (Qaulan Tsaqilaan)
 “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat.” (QS Al-Muzzamil: 5). Beberapa ulama menafsirkan perkataan yang berat pada ayat tersebut sebagai perkataan yang berkualitas atau berbobot. Kemampuan seseorang untuk berbicara dengan berbobot membutuhkan pengetahuan dan wawasan yang luas. Berbicaralah dengan tujuan yang jelas dan referensi yang kuat.
6. Berkata Mulia (Qaulan Karimaan)
 “…maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23). Perkataan yang mulia merupakan bentuk penghormatan kita kepada mitra bicara. Wujud dari menghormati tersebut terlihat dari tutur kata yang santun, tenang dan menempatkan mitra bicara pada posisi yang mulia.
7. Berkata Sederhana dan Menyenangkan (Qaulan Maysura)
“Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah dan menyenangkan.” (QS Al-Isra: 28). Berbicaralah dengan perkataan yang sesederhana mungkin, sehingga perkataan kita mudah dimengerti oleh orang lain. Kemampuan menyederhanakan perkataan menunjukkan kesungguhan niat untuk menjalin hubungan yang baik dengan mitra bicara. Semakin sederhana suatu perkataan, semakin lancar pula proses komunikasi yang dilakukan, karena pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat dan mudah oleh mitra bicara.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar